Spanyol menemukan lawan sempurna tim Panser Jerman di semifinal Piala Dunia 2010 Afrika Selatan yang dilangsungkan di Stadion Moses Mabhida, Rabu waktu setempat atau Kamis (8/7) dini hari WIB.
Ujung tombak David Villa yang telah melesakkan lima gol dan sementara menempati posisi top skor menyatakan gaya permainan Jerman akan membuat Spanyol harus mengembangkan permainan menyerang dengan baik. "Lawan seperti Jerman akan membuat kami tampil lebih baik, ketimbang penampilan kami ketika bertemu Paraguay," jelas Villa yang mencetak gol tunggal kemenangan Spanyol ke gawang Paraguay di perempat final, Minggu (4/7) dini hari WIB. Gol yang membuat Villa telah mengoleksi 43 gol, hanya selisih satu gol dari pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah tim Spanyol yang dipegang Raul Gonzalez.
"Jerman tim besar dengan hasil yang luar biasa, selalu menjadi lawan yang tangguh dan mungkin mereka menjadi tim terbaik di Piala Dunia saat ini. tetapi ini pertandingan 90 menit antara dua tim besar, segala kemungkinan bisa terjadi," jelas ujung tombak klub Valencia Spanyol itu.
Jerman menunjukkan sebagai tim yang produktif dengan selisih gol 13-2 di lima pertandingan yang telah mereka jalani. Mereka menyisihkan dua tim besar Inggris dan Argentina dengan akumulasi kemenangan 8-1.
"Dua tim tangguh dunia bertemu di semifinal, jadi tidak beruntung untuk salah satu tim," jelas ujung tombak Spanyol Fernando Torres, yang tidak tampil maksimal ketika melawan Paraguay karena baru saja lepas dari operasi cedera lutut. "Mereka tim dengan tipe menyerang dan mereka akan berusaha menang. berusaha menyerang. tetapi kami akan menemukan ruang untuk menghadapi mereka," ungkap Torres.
Torres menjadi momok bagi Jerman, pada duel mereka di final Piala Eropa 2008 lalu. Gol tunggal Torres yang mengantar Spanyol merengkuh supremasi Eropa. Saat itu Villa absen di final yang digelar di Wina, Austria, akibat cedera kaki kanan.
"Kami akan berusaha tampil sebaik mungkin, mengenang penampilan kami saat mencapai sukses mengalahkan Jerman di Piala Eropa," tambah gelandang Andres Iniesta. "Ada saatnya kami menemukan gaya permainan kami, kadang kami gagal melakukannya. Kami berupaya memainkan sepak bola yang memikat, tetapi itu selalu mungkin terjadi," tegas pemain lini tengah Barcelona Spanyol itu.
Pemain Spanyol sadar, Jerman tampil di lapangan dengan mengusung dendam untuk membalas kekalahan di final Piala Eropa dua tahun lalu. Apalagi mereka kini memiliki pemain-pemain muda penuh talenta dalam mengembangkan permainan serang nan cepat seperti Mesut Ozil dan Thomas Mueller--pemain yang telah mencetak empat gol. Sayang, Mueller dipastikan absen di duel semifinal karena terkena akumulasi kartu.
"Jerman menunjukkan sebagai tim terbaik di Piala Dunia, mereka menunjukkan itu ketika mengalahkan Inggris dan Argentina. Kami butuh perhatian maksimum ketika berhadapan dengan mereka," tandas kapten sekaligus kiper Spanyol Iker Casillas. "Bukan pertandingan yang mudah, karena mereka berusaha membalas kekalahan di Piala Eropa," ungkap penjaga gawang Real Madrid itu.
Adu ketangguhan dua tim Eropa itu memastikan wakil dari 'Benua Biru' bakal tampil di laga pamungkas, 11 Juli mendatang. Pemenang antara bentrok Spanyol dan Jerman, bakal bertemu pemenang semifinal lain antara Belanda dan satu-satunya wakil Amerika Latin Uruguay.
(Sumber: http://www.mediaindonesia.com)
Berlangganan artikel via E-mail
