Eat Pray Love adalah judul film yang akan datang berdasarkan novel Eat, Pray, Love karya pengarang Amerika Serikat Elizabeth Gilbert. Syuting film ini dimulai pada Agustus 2009. Lokasi syuting Eat, Pray, Love meliputi New York, Napoli, Pataudi (India) dan Bali.
Film ini bercerita tentang seorang wanita muda. Setelah mencoba membangun rumah tangga dan mengalami kegagalan kehamilan, dia menyadari bahwa dia tidak mendapatkan apa yang dia inginkan, dan, setelah bercerai, dia memutuskan untuk memulai perjalanan keliling dunia guna menemukan pencerahan spiritual dengan melepas keterikatan pada materi.
Film Eat Pray Love diangkat dari buku "Eat, Pray, Love" karya Elizabeth Gilbert yang telah terjual 8 juta kopi. Buku ini berisi catatan perjalanan sang penulis dalam penemuan jati dirinya, cinta dan ketulusan.
Jumat ini, Sony Pictures, akan meluncurkan film hasil adaptasi dari novel karya Elizabeth Gilbert itu. Dan para pembuat film bertaruh bahwa "Eat Pray Love" akan menarik pemirsa lebih luas ketimbang hanya menarik kaum perempuan paruh baya yang dianggap penggemar utama memoar romantis itu.
Itu adalah tantangan yang dihadapi pula oleh studio, produser, sutradara, dan penulis film lainnya ketika mereka berusaha melayarlebarkan novel-novel berceritakan wanita, terutama novel-novel terkenal karya Nicholas Sparks.
"Eat Pray Love" sendiri menghadapi kompetisi yang keras.
Salah satunya dari film laga produksi Lionsgate "The Expendables" yang juga akan dirilis Jumat ini. Film ini diperkirakan bakal mendapat sambutan luar biasa dari pria dewasa sampai anak-anak sehingga semestinya berada di puncak di pekan ini.
Seperti telah diduga, "Eat Pray Love" menarik perhatian perempuan berusia 30an dan di atasnya, tetapi film itu ternyata juga sangat disukai perempuan berumur 20an, bahkan kalangan remaja.
Sony berharap film itu mendapat sambutan hangat penonton, pujian dan bertahan lama di puncak 10 film terlaris, seperti dialami film yang juga garapan Sony "Julie & Julia" setahun lalu.
Manakala "Eat Pray Love" difilmkan, pembuatnya telah memilih aktor dan aktris kawakan dengan harapan menjadi daya tarik penonton untuk menyaksikannya.
Bintang-bintangnya memang menjanjikan mendatangkan banyak penonton, sebutlah aktris berusia 42 tahun Julia Roberts yang memerankan Elizabeth Gilbert, sutradara Ryan Murphy ( yang juga menyutradarai "Glee"), produser Dede Gardner ("The Time Traveler's Wife"), James Franco yang memerankan guru yoga David Piccolo, Richard Jenkins yang berusia lawas memerankan penasihat spiritual Richard dari Texas, dan aktor Spanyol berusia 41 tahun Javier Bardem yang memerankan kekasih Elizabeth Gilbert, Felipe.
"Saya harap mereka bisa menarik segmen penontonnya masing-masing," kata Gardner.
Gardner menyebut film ini reflektif, tidak hanya karena para bintangnya, namun juga karena orang-orang di belakang kamera seperti Murphy dan sinematografis Robert Richardson (pemenang Oscar untuk film "The Aviator" and "JFK").